Rohil(rajaonlinenews.com) - Kepenghuluan Bangko Kiri, Rokan Hilir, digemparkan oleh hilangnya seorang warga lanjut usia, Nuar (70 tahun), yang diduga menjadi korban keganasan buaya Sungai Bangko. Kejadian yang memilukan ini telah menggugah solidaritas berbagai pihak untuk bergabung dalam upaya pencarian, yang hingga kini terus dilakukan dengan penuh harapan.
Pagi ini, Kamis (24/4/2025) pencarian melibatkan tim gabungan yang terdiri dari Polsek Bangko Pusako, TNI, Basarnas, Sekcam Bangko Pusako, para tokoh masyarakat, termasuk Dedi Humadi, serta warga setempat. Mereka menyisir sepanjang sungai menggunakan kapal pompong dan perahu karet, sambil tetap waspada terhadap ancaman buaya yang mungkin ada.
Kehilangan Nuar pertama kali disadari oleh keluarganya pada pukul 18.00 WIB kemarin. Sejak itu, warga setempat bersama sanak saudara tak henti-hentinya mencari sosok yang dikenal ramah ini. Keprihatinan dan kesedihan atas peristiwa ini dirasakan tidak hanya oleh keluarga, tetapi juga oleh seluruh masyarakat Bangko Kiri.
Sekcam Bangko Pusako, Yusril, menyampaikan rasa empatinya kepada keluarga yang sedang berduka. Ia memastikan bahwa pihak kecamatan siap memberikan segala bentuk bantuan. Dalam pernyataannya, ia juga mengingatkan masyarakat agar tetap berhati-hati saat berada di sungai, terutama selama proses pencarian ini. "Ancaman dari binatang buas ini bisa terjadi kapan saja, oleh karena itu kita harus waspada," jelasnya dengan nada serius namun penuh harapan.
Rumah kediaman Nuar kini menjadi tempat berkumpul warga yang ingin menunjukkan dukungan mereka. Kedatangan masyarakat yang tak henti-henti memberikan semangat dan bantuan bagi keluarga menunjukkan kuatnya rasa kekeluargaan yang dimiliki oleh warga Bangko Kiri. Meski pencarian telah memasuki 15 jam, harapan masih terus membara di hati mereka.
Tragedi ini bukan hanya ujian bagi keluarga Nuar, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Bangko Kiri. Semoga upaya pencarian segera membuahkan hasil, dan Nuar dapat ditemukan dengan selamat, memberikan kelegaan bagi semua pihak yang terlibat. Kita semua berharap dan berdoa agar keajaiban terjadi di tengah kesedihan ini. (Wil)